Kawan, mungkin kalian belum percaya kalau aku adalah seorang Reporter
Gerbang Sekolah dikoran harian Radar Bogor. Dan semua artikel yang aku kirimkan
sering terbit disana. Nih kawan buktinya (bukan maksudnya sombong nih, tapi ya
hanya menunjukan….hehe). aku berhasil mengabadikannya dari format nyata ke
dalam format Jpeg. Jangan tanya apa yang aku lakukan dengan hal itu. Yang
pasti, yaa jadinya seperti itu. Kadang aku ini orangnya iseng suka nyembunyiin
sesuatu yang bikin orang penasaran. Yaa sudah, liat aja yaa langsung.
Pertama akan aku tunjukan artikel laporanku. Kalau dalam koran
biasanya disebut dengan berita kolom.
Kenapa laporan ini yang jadi perhatian utama yang aku tunjukan? Mungkin kawan
semua ada yang terbesit dalam fikirannya pertanyaan seperti ini. Baik, begini
kawan ceritanya. Semua hal yang aku lakukan sekarang, menjadi reporter Gerbang
Sekolah, membuat blog ini, semua itu bermula dari MISSI. Jadi MISSI ini
mempunyai pengaruh dan kesan yang luar biasa bagiku dan disini aku mulai
semuanya. Memang aku sebenarnya kurang aktif dalam MISSI. Artikelku pun jarang
terbit disana (memang aku aja kali yang malas untuk membuat artikelnya.
Hehe….). tapi tak apa kawan, kalau boleh berpendapat yaa sebenernya semua
manusia itu tidak ada yang males, yang ada hanya orang yang kurang termotivasi.
Mungkin jadinya aku termasuk orang yang kurang termotivasi yang bisa
meningkatkan gairah semangat berkaryaku.
Yang kedua mungkin sudah tidak asing lagi kawan. Kali ini artikel
tentang diriku sendiri. Biasanya dalam koran rubrik ini namanya teman kita. Boleh dong narsis
dikit-dikit mah sekalian buat promosi gitu…? (haha PD abis…. Nulis artikel
tentang pribadinya sendiri). Bukan gitu kawan, jangan nethink dulu dong. Kulakukan semua ini semata-mata untuk memotivasi
diriku. Siapa sih yang ga bangga orang masuk koran?. Semua hal yang aku lakukan
(membuat laporan berita kemudian dikirimkan ke Radar), itu semua merupakan
sebuah proses pembelajaran bagiku dalam hal jurnalistik atau tulis-menulis kalau kawan tidak faham dengan
istilah yang begituan (waduh jangan marah yaa, becanda, aku rasa kawan semua
pasti faham ko). Tak lebih, tak ada reward yang aku dapatkan. Makanya buat
ngehibur diri sekaligus sebagai motivasi diri, aku lakukan hal ini.
Bolehkan?(hehe… dasar PD sangat).
Nah kawan, mungkin cukup aja ya dua gambar diatas yang aku tunjukan.
Selebihnya mungkin bisa diatur nanti (yaellah gayanya udah kaya direktur aja…)
kalau aku mau (yaialah, memangnya siapa lagi yang megang kendali blog ini? ….
Hehe kasar bener.). yaudah kawan mudah-mudahan kalian bisa termotivasi yaa
seperti aku. Amiinnn…..
Kawan, pusing nih, mau nulis
ga tau apa yang harus ditulis. Oke deh. Sebelumnya aku mau ngasih tahu. Selain
postingan karyaku yang diterima dikoran harian radar Bogor. Aku juga mau
sedikit share tentang kehidupanku menjadi seorang santri di Pesantren Modern
Ummul Quro Al-Islami. Mungkin sahabat pembaca bisa menyebutnya dengan PM UQI.
Disana sekarang aku sedang menempuh pendidikanku tahun kelima. Berarti
satu tahun beberapa bulan lagi aku akan menjadi alumni keluaran PM UQI. Aku
dengar namanya begitu harum diluar sana dengan bahasanya. Kawan kebetulan
sekali, sekarang aku sedang menjabat sebagai pengurus Bagian Bahasa ISPA UQI
masa Khidmat 2012-2013. Jadi kalau mau tahu mengenai bahasa di PM UQI, kawan
semua bisa sedikit bertanya padaku yang konon orangnya sangat unik (Udah kaya
barang antic ajj, Unik). Ga kawan maksudku, dari penilaian para santri di PM
UQI yaa begitulah. Makanya kawan jangan lewatkan terus mengenai hal-hal yang
aku lakukan dalam blog ini. Karena melalui blog ini aku mau share tentang suka
duka, senang susah menjadi seorang santri yang aku sendiri bangga menjadinya.
Meskipun aku santri, aku pun tak mau kalah kawan dengan para pelajar
luar yang bisa berkreasi sesuka mereka. Sebelumnya kawan mungkin pernah membaca
karyaku tentang laporan, teman kita maupun opini. Kalu mau tahu yaa, itu semua
artikel yang sudah diterima di Koran harian radar bogor tepatnya dirubrik Gs
(Gerbang Sekolah) halaman 12 (haha ngebanggain diri…. ). Makanya, jangan salah
kawan menilai santri zaman sekarang. Mereka juga ga mau kalah. Buktinya aku
sendiri, Alhamdulillah sekarang aku dipercaya untuk menjadi Reporter di Radar.
Merupakan sebuah kebanggan tersendiri yang aku rasakan dikala segala sesuatu
yang aku lakukan ada batasannya. Tapi aku bisa untuk berkarya bahkan mungkin bisa
lebih (astagfirullah…. Sombong diri dah). Ga kawan aku hanya ingin menegaskan
saja. Soalnya dikampung tempat tinggalku mereka menilai santri sepertiku hanya
bisa mengaji dan mengajar, dikenal kuno dan beberapa vonisan lainnya.
Oh, ia kawan. Tulisan
ini aku mau beri nama T-Spent (Torehan Sang Penggila Tulisan). Aku yakin
meskipun aku kurang berbakat dalam hal tulis-menulis tapi dengan seringnya aku
berlatih dan siap menerima kritikan-kritikan yang pedas dari para pembaca
tentang tulisanku. aku bias. Bisa dalam hal umum, bisa agar aku menenangkan
fikiranku dari segala permasalahan yang melilitku. Karena menurutku curhat itu
ada 2, lisan dan tulisan. Dan yang paling penting adalah bisa agar aku menjadi
manusia yang bermanfaat. Dengan tulisan-tulisan yang aku torehkan melalui blog
ini. Amiinnn…..